Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar
Kemenpora Gelar FGD Bareng BAPOPSI, Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar dalam Desain Besar Olahraga Nasional
Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar. Pada tanggal 15 Agustus 2021, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI). FGD ini bertujuan untuk membahas pembinaan olahraga pelajar dalam Desain Besar Olahraga Nasional.
Desain Besar Olahraga Nasional adalah rencana strategis yang digagas oleh Kemenpora untuk mengembangkan olahraga di Indonesia. Dalam desain tersebut, pembinaan olahraga pelajar menjadi salah satu fokus utama. Kemenpora dan BAPOPSI sepakat bahwa pembinaan olahraga pelajar merupakan langkah penting dalam mencetak atlet-atlet muda yang berkualitas.
Salah satu isu yang dibahas dalam FGD ini adalah kurangnya perhatian terhadap pembinaan olahraga pelajar di tingkat sekolah. Banyak sekolah yang masih belum memiliki program olahraga yang memadai dan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan olahraga. Hal ini menjadi kendala dalam mencetak atlet muda yang potensial.
Sebagai solusi, Kemenpora dan BAPOPSI menyepakati beberapa langkah untuk meningkatkan pembinaan olahraga pelajar di tingkat sekolah. Pertama, pemerintah akan mengalokasikan dana yang lebih besar untuk pembinaan olahraga pelajar. Dana ini akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas olahraga di sekolah-sekolah dan menyediakan pelatihan bagi guru-guru olahraga.
Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar
Selain itu, Kemenpora dan BAPOPSI juga akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk mendukung pembinaan olahraga pelajar. Pihak swasta dapat memberikan sponsor dan donasi untuk membangun fasilitas olahraga di sekolah-sekolah. Dengan adanya dukungan dari pihak swasta, diharapkan pembinaan olahraga pelajar dapat berjalan lebih efektif.
FGD ini juga membahas tentang pentingnya peningkatan kualitas pelatih olahraga di tingkat sekolah. Pelatih yang berkualitas akan mampu mengarahkan dan membimbing para pelajar dalam mengembangkan potensi olahraga mereka. Kemenpora dan BAPOPSI akan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi para pelatih olahraga di sekolah-sekolah.
Selain itu, FGD ini juga membahas tentang pentingnya pengembangan program olahraga yang inklusif. Program olahraga di sekolah-sekolah harus mampu mengakomodasi semua siswa, termasuk siswa dengan disabilitas. Kemenpora dan BAPOPSI akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan program olahraga inklusif yang dapat diikuti oleh semua siswa.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret untuk meningkatkan pembinaan olahraga pelajar di Indonesia. Kemenpora dan BAPOPSI akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah-sekolah, dan organisasi olahraga lainnya, untuk mewujudkan rekomendasi tersebut.
Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar
Pembinaan olahraga pelajar merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa. Dengan adanya pembinaan yang baik, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan atlet-atlet muda yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat internasional. Kemenpora dan BAPOPSI berkomitmen untuk terus memperjuangkan pembinaan olahraga pelajar demi masa depan olahraga Indonesia yang lebih baik.
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bareng Badan Pembina Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) Pusat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (5/12).
Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi Kemenpora, Bayu Rahadian mengatakan, ada sejumlah pembahasan penting dalam pertemuan dengan stakeholder sentra pembinaan olahraga pelajar tersebut.
“Forum FGD ini diharap bisa menghasilkan rumusan penting dalam rangka implementasi Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON,” kata Asdep Bayu yang juga sebagai Sekjen BAPOPSI.
Asdep Bayu memaparkan, implementasi DBON harus dijalankan karena sebagai peta jalan untuk meningkatkan prestasi olahraga. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam amanah Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021.
“Kita harus berupaya agar olahraga kita ini bisa berprestasi ditingkat dunia, levelnya adalah Olimpiade,” ujarnya.
Bahas Pembinaan Olahraga Pelajar
Oleh karenanya, Asdep Bayu bilang seluruh stakeholder termasuk cabang olahraga, baik ditingkat pusat maupun daerah harus terus bersinergi kuat untuk melakukan pembinaan atlet.
Disamping itu, Asdep Bayu mendorong agar dilakukannya kompetisi berjenjang dan berkesinambungan. Hal ini menjadi penting bagi atlet sebagai ajang untuk mengasah kemampuannya.
“Kita ada sentra-sentra untuk mendukung implementasi Desain Besar Olahraga Nasional. Upaya dalam peningkatan prestasi olahraga tentu juga harus didukung dengan penerapan sport science,” jelas Asdep Bayu.
Sebagai informasi, FGD Stakeholder Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar ini digelar selama empat hari, yakni 5-8 Desember 2023.
Selain pembinaan olahraga pelajar, FGD ini juga membahas tentang sinkronisasi sistem informasi database pelajar Indonesia dalam proses keabsahan peserta pertandingan olahraga pelajar nasional.
Kemudian, juga berdiskusi mengenai pembahasan roadmap pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga pelajar Indonesia.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis